Penulis:
Kamal Agusta
Penerbit:
Media Pressindo
212
halaman
BLURB
Wanita
itu tetap bungkam. Dibukanya lagi kartu di tangannya, lalu dibacanya lebih
teliti.
Busana yang
kaurancang selalu cantik.
Tapi, bagiku kalu
lebih cantik
Karena, kaulah
sumber kecantikan itu.
-Malaikatmu-
Detik
itu juga jantung wanita itu berpacu cepat. Sangat cepat. Sampai-sampai ia
merasa jantungnya akan meledak. “Dia ada di sini... dia melihat pergelaran
busanaku...”
*
Prada, Gucci, Louis Vuitton
Khatalina benci harus say goodbye kepada merek-merek itu.
Tidak cuma kebiasaannya memborong barang-barang branded, impiannya untuk
mempunyai merek fashion yang mendunia rasanya juga hampir karam. Papanya sudah
tidak bisa lagi mensuplai segala kebutuhannya. Ia bahkan terancam berhenti
kuliah.
Ini tidak bisa dibiarkan!
Kathalina harus segera menyelamatkan impiannya. Seandainya bisa, ia ingin
memohon pada Tuhan untuk menyisakan satu saja malaikat-Nya. Malaikat yang akan
mengusap air matanya saat dunia sedang bersikap jahat.
***
REVIEW
Saat mimpimu kian menjauh, apakah
kau akan tetap mengejar atau justru melepasnya? Mengikuti kisah Kathalina dalam
novel ini, maka kau akan menemukan jawabannya.
Secara tiba-tiba, dunia Kathalina
berubah drastis. Segala hal yang diingininya tidak lagi mudah diraih.
Satu-persatu, sahabat maupun kekasihnya seakan tidak berpihak dengannya. Kebahagiaannya
lenyap semenjak keluarganya mengabarkan bencana yang menimpa mereka.
Dan kehilangan yang paling besar,
bukan saat dia tidak lagi bisa berbelanja barang kesukaannya, melainkan sewaktu
impiannya nyaris lenyap.
Masalah keuangan keluarga
Kathalinalah yang menyeretnya pada kondisi paling menyakitkan. Maka, Kathalina
berusaha keras agar bisa berjuang di kota besar seperti Milan agar cita-citanya
tak mesti berakhir.
Penulis mengambil setting di Italia,
tepatnya di Milan. Dengan deskripsi yang menarik, penulis mampu mengajak pembaca
masuk dalam suasana kota tersebut. Sayang, makin lama, deskripsinya tidak lagi
terasa seperti di awal-awal. Seperti Paris, saya juga berharap tidak hanya
disuguhkan dengan setting memikat kota Milan, tapi dikenalkan corak khas atau
busana yang menjadi tren di sana, tetapi sepertinya tidak banyak disinggung
penulisnya.
Konsep ceritanya bagus, yang kurang
mungkin pada karakter tokoh ceweknya. Meskipun punya tekad kuat, saya tetap
saja memandangnya lembek. Jujur, saya agak kurang suka dengan cewek yang
keseringan nangis di dalam sebuah cerita. Untungnya, penulis menghadirkan tokoh
lain yang mampu membuat Kathalina menjadi kuat, Daniele. Mungkin ini kenapa
Kathalinanya dibuat sering nangis kali ya supaya peran Daniele penting di sini.
Daniele adalah cowok yang ditemui
Kathalina saat Kathalina nangis memikirkan hidupnya di negeri orang. Dengan
uang yang kian menipis dan terancamnya berhenti kuliah, Kathalina terus-terusan
sedih-well, kalo saya di posisi Kathalina, sih, mungkin
yang paling parah itu meraung-raung kali ya, hehehe. Pertemuan mereka bisa
dibilang aneh juga memalukan-bagi Kathalina, sih. But in my mind, that’s pretty romantic stuff. Jarang-jarang, kan, disapa cowok
ganteng saat nangis, dihibur trus ditraktir pula. Hehehe.
Sejak insiden itu, mereka kemudian
bersahabat. Daniele membantu Kathalina mencari pekerjaan sambilan. Kathalina
mendapatkan beberapa pekerjaannya, sih. Celakanya, dia tidak cukup kuat
mempertahankannya. Intrik di dalam cerita ini seperti cerita drama. Ajaib,
sebab gaya bercerita penulis nyatanya tidak membuat saya bosan, justru semakin
hanyut akan rasa penasaran kelanjutan hidup Kathalina.
Karena lelaki itu, Kathalina
akhirnya sampai pada kontes busana. Adegan ini paling mendebarkan sekaligus
yang paling saya suka. Saya
suka semangat Kathalina, pun pada rancangan akhir busananya. Pokoknya, kalau
busana yang dirancang Kathalina memang ada di dunia nyata, dan harganya tidak
mahal-mahal amat, mungkin saya bisa berpikir untuk memilikinya. :D
Kembali pada kontes busana tersebut.
Banyak sekali peserta yang ikut, bahkan sahabat Kathalina pun turut serta.
Andreana. Ah, Andreana, sih, tidak pantas disebut sahabat. Dia diri dalam
daging. Musuh dalam selimut. Di sisi lain, saya juga terpukul sama apa yang
menimpa Andreana di akhir cerita. Agak konyol, karena saya justru suka dengan
karakter Andreana, meski dia super menyebalkan jadi cewek.
Sebenarnya, saya bisa menebak
bagaimana akhir dari kontes tersebut. Sayang, saya tidak bisa menebak jika
berakhirnya kontes tersebut, maka berakhir pula kebersamaan Kathalina dan
Daniele. Cowok itu terkena tusukan pisau di perut. Sementara Kathalina
meninggalkan Milan.
Kisah menarik dengan bumbu percintaan
romantis. Membaca novel ini seolah memberikan suntikan semangat serta nasihat
bijak akan mimpi yang tidak bisa kita abaikan begitu saja. Mimpi akan menjadi nyata
ketika kita meraihnya dengan sungguh-sungguh, dan berbuah manis ketika kita
menyingkirkan penghalang.
Casino Games for Android and iOS - DrmCD
BalasHapusThere are also many online 평택 출장안마 casino 전라남도 출장샵 games available for download. If you're 태백 출장마사지 looking for slots, table games, video poker, 구미 출장안마 and video poker, you've 광주 출장안마 got