Penulis: Jonathan Stroud
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Editor: Dini Pandia
Editor: Dini Pandia
Terbit: Cetakan Keempat, Maret 2010
BLURB
Dua ribu
tahun telah berlalu sejak jin Bartimaeus berada di puncak kejayaan--tak terkalahkan dalam pertempuran
dan berteman dengan sang empu penyihir, Ptolemy. Sekarang, karena ia
terperangkap di bumi dan diperlakukan seenaknya oleh masternya, Nathaniel,
energi Bartimaeus memudar dengan cepat.
Sementara
itu, di dunia bawah tanah London, Kitty Jones yang buron diam-diam melakukan
riset tentang sihir dan demon. Semua mencapai puncaknya ketika Bartimaeus,
Nathaniel, dan Kitty harus membongkar konspirasi mengerikan yang melibatkan
para penyihir dan jin berkekuatan dahsyat, serta menghadapi ancaman paling
berbahaya sepanjang sejarah ilmu sihir.
SINOPSIS.
Tiga
tahun sudah semenjak kasus Golem berakhir, karir Nath menanjak naik. Dia menjabati
Menteri Penerangan sekarang, sekaligus salah satu pejabat kesayangan Perdana
Menteri (Well, wajar, sih, mengingat dua kudeta sebelumnya digagalkan Nath bersama
Bartimaeus).
Krisis
tengah menghimpit London. Perang kian berkobar di Kerajaan Inggris yang mana Nath
terlibat dalam keputusan perang. Sebagai hasil dari keputusannya, banyak
commoner yang diikutkan perang diketahui keadaannya. Memancing reaksi
masyarakat berdomentrasi. Ditambah, semakin bertambah jumlah commoner yang
kebal dalam ilmu sihir.
Karena
kuasa serta kekuatannya, Nath memiliki banyak budak, termasuk Bartimaeus.
Sayang, tidak seperti budak lain, Bartimaeus harus tetap tinggal di bumi.
Ditahan oleh Nath selama dua tahun mengakibatkan rohnya rapuh. Ada alasan
mengapa Nath terpaksa melakukannya, dia tak mau jika suatu saat Bartimaeus memiliki
master baru dan membocorkan nama aslinya. Jenuh, jengkel, serta tenaga yang
kian menipis, menjadikan Bartimaeus sebal pada Nath. Ditambah lagi, kesibukan
nath tidak pernah memberi kesempatan bagi mereka berdua-setidaknya
untuk Bartimaeus agar bisa ke Dunia Lain. Hingga Bartimaeus berwujud Kitty
Jones saat pemanggilan-yang dilakukannya agar bisa
memancing reaksi Nath-Nath tetap keukeuh, padahal Nath
pun sebenarnya jengkel. Kitty yang dikiranya telah meninggal rupanya membuat
Nath merasa bersalah.
Puncaknya,
Bartimaeus menolak hadir setelah menyelesaikan tugas dari Nath. Hingga Imp
suruhan Nath datang, Bartimaeus tetap bergeming. Sementara, Nath harus membuka
kedok Mr. Hopskin yang masih misterius. Aroma kudeta terendus dan Nath yakin
Mr. Hopskin ada hubungannya. Namun, jika Bartimaeus tidak menjalankan
perintahnya, maka karier nath bisa saja hancur. Maka, Nath menjanjikan akan
melepas Bartimaues ketika sosok di balik Mr. Hopskin terkuak. Sayang, si jin
tidak bisa menjalanakan tugas. Dia nyaris saja tewas dalam misi tersebut,
hingga Nath tak punya pilihan lain selain membebaskan Bartimaeus. Nath tidak
berencana membebaskan Bartimaeus selamanya, hanya sementara. Celakanya, hanya
sehari setelah pembebasan tersebut, Bartimaeus memiliki master baru.
Di
sisi lain, Kitty Jones yang dikira telah tewas dalam insiden golem, ternyata
selama ini bersembunyi seraya mempelajari ilmu sihir dan demon. Dibantu oleh
seorang penyihir, Kitty melahap banyak buku tentang dunia sihir. Alhasil, di
pemanggilan pertamanya, Bartimaeus resmi menjadi budaknya. Berbeda dengan motif
para penyihir, Kitty memiliki tujuan lain dalam pemanggilan ini. Dia berharap,
jin dan manusia diperlakukan sederajat, tidak ada lagi perbudakan demon yang
telah ribuan tahun berlangsung. Maka, Kitty mengajak Bartimaeus mewujudkan
mimpinya.
“Mustahil
ada persamaan derajat antara manusia dan jin.” (231)
Tentu saja Bartimaeus menolak.
Selain tidak kemungkinannya benar-benar tidak ada, dia tidak melihat ada
keuntungannya. Dalam sekejap, mimpi yang dibangun Kitty bertahun-tahun lenyap.
Sementara Nath, tahu bahwa ada
penyihir lain yang memanggil budaknya, Nathaniel kacau. Belum bisa menoleransi
ketololannya membebaskan Bartimaeus, sebuah kejutan lagi mengganggunya, seorang
commoner memberitahu--Nick Drew--bahwa Kitty Jones masih hidup. Dalam
sekejap, Nath bisa menemukan Kitty. Lagi-lagi, mereka berdebat sebelum akhirnya
Nath bisa atau lebih tepatnya mengajak Kitty ikut bersamanya untuk memenuhi
undangan Makepiece.
Di sinilah puncak dari segala
masalah. Drama yang ditampilkan adalah eksprerimen besar Makepiece selama ini.
Drama yang menjadi awal dan akhir menggulingkan pemerintahan. Ya, pemerintahan
Devereaux dipecundangi dalam waktu singkat. Mereka dipaksa ikut andil atau
harus mati. Makepiece dan Hopskin, keduanya memanggil banyak demon sebagai
tindaklanjut rencana mereka. Bahkan, Nouda, demon berkekuatan nyaris sebanding
dengan Ramuthra pun dipanggil.
Ketika satu-persatu anggota penyihir
dipaksa ikut dalam rencana mereka, Kitty dan Nath berbagi tugas. Nath harus
mencari tongkat Gladstone yang dijaga oleh kekuatan sihir yang paling kuat. Dan
Kitty, melakukan sesuatu yang tidak berani dilakukan penyihir manapun. Tindakan
yang hanya pernah dilakukan Ptolemy. Yakni menyeberengi Dunia Lain, memanggil kembali
Bartimaeus. Hanya karena tekad Kitty yang menyurupai masternya waktu itu,
Ptolemy, maka Bartimaeus membantu Nath dan Kitty.
Demon Nouda bukanlah demon yang
mudah ditangani. Atas usul Kitty, Bartimaeus dan Nath menyatukan diri. Namun,
tongkat Gladstone ternyata belum bisa mengalahkan Nouda kecuali tongkat itu
harus dipatahkan dan mengorbankan segalanya. Demi mengembalikan kekacauan yang
telah memorak-porandakan kota London, Bartimaeus dan Nath harus rela
mengorbankan nyawa mereka berdua.
***
REVIEW
Huuuaaa!!! Akhirnya sampai juga di
titik akhir perjuangan Nath bersama Bartimaeus. (Saya akui, mungkin sayalah
orang yang paling telat mencicipi kerennya novel ini >_< )
Akhirnya terjawab siapa Hopskin.
Sosoknya yang penuh rahasia di novel The Golem’s Eye memang menimbulkan
pertanyaan banyak. Hopskin dan Makepeace saling bekerjasama, tetapi otak
semuanya adalah si dramawan Makepiece. Saya memang curiga dengan orang ini,
tetapi saya tidak bisa menebak peran sebenarnya. >_<
Di novel ini, penulis menambahkan
bagian tentang Ptolemy. Berkat bagian ini, segala teka-teki seperti mengapa Bartimaeus
sering berwujud anak laki-laki Mesir terjawab sudah. Dan, ikatan seperti apa
hingga Bartimaeus begitu menyanjung-nyanjung sosok Ptolemy. Mungkin karena
bagian Ptolemy inilah hingga petualangan Nath dan Bartimaeus agak berkurang
menurut saya, hingga rasanya hanya sedikit bagian yang mendebarkan. Selain
penghancuran pemerintahan, saat-saat Bartimaeus nyaris tewas adalah keadaan
paling mendebarkan, ya meski saya yakin kalau Bartimaeus tidak akan tewas, sih.
Walaupun demikian, novel ini cukup seru, kok.
Ada
yang berbeda dari karakter Nath di sini. Oke, Nath tetaplah penyihir keras
kepala, congkak serta master yang menyebalkan bagi Bartimaeus, tetapi segala
sifat menyebalkannya lebih terkontrol dan tidak meledak-ledak. Beban tugas yang
ditanggungnya menjadikan Nath sedikit rapuh. Namun, dengan segala kerapuhan
yang terkontrol, Nath menjelma menjadi pemuda yang keren dengan caranya
sendiri. Saya jatuh cinta dengan Nath, untuk pertama kalinya. Bahkan, ketika saat
paling jengkel pada Bartimeaus, entah kenapa dia malah terlihat makin keren di
kepala saya. Padahal, saat menjabat sebagai asisten Kepala Departemen Urusan
Dalam Negeri, saya luar biasa gondok dengannya.
Dari
keseluruhan apa yang dilakukan Nath di dalam cerita, saya suka bagian ketika
dia menemui Mrs. Lutyens, gurunya terdahulu.
“Aku hanya tidak memiliki
kesempatan, dulu, untuk berterima kasih padamu.”
“Kau salah mengerti tentang dirimu
sendiri. Anak laki-laki kecil itulah yang berterima kasih padaku, dan kau bukan
dirinya lagi. Kau tidak berbicara sebagai dirinya.”
Seolah kalimat itu juga untuk saya
ketika Nath tertohok. Sukses untuk Jonathan Stroud yang telah mengembalikan
kembali Nath ke jalan yang lurus, yang membuat saya harus mengidolakannya.
Secara
keseluruhan, novel ini sangat direkomendasikan untuk dibaca. Dua typo yang saya
temukan bukanlah masalah berarti. Toh, segala kekonyolan serta humor-humor
Bartimaeus tidak berkurang sedikitpun.
Tak
banyak yang saya komentari tentang novel ini. Mungkin bagian akhir kali ya.
Saat Nath di detik-detik terakhir pertempuran membebaskan Bartimaeus. Seolah
saya bisa paham perasaan Bartimaeus. Tidak susah menebaknya, karena apa yang
dirasakannya sama persis ketika dia harus menerima hadiah terakhir Ptolemy. Ya,
bersama selama bertahun-tahun, mana mungkin Bartimaeus tidak sedih. Iya, kan?
Walaupun Nath adalah master yang sombong, tetapi keduanya cocok. Ah, saya sedih
di bagian ini. Apalagi ketika Kitty kembali ke gudang tempat terakhir Barimaeus
dan Nath bertarung. Tentang janji mereka yang tidak tertepati.
“Sebegitu saja janji kalian,”
Sebelum menutup review ini, kisah yang paling saya sukai, anehnya adalah interaksi Kitty dan Nath. Jelas,
kalau Nath suka dengan Kitty, meski semuanya itu baru dieksplor menjelang
ending.
“Pakai
mantelmu. Kau basah kuyup.”
“Memangnya
kau peduli?”
Astaga,
percakapan singkat ini seolah menyita seluruh perhatian saya. Saya suka bagian
itu. Manis dan mungkin romantis. ^_^
Meski
endingnya di luar ekspektasi saya. Meski Nath meninggal, saya tetap suka dengan
novel fantasy ini.
***
Saya lebih telat lagi nih baru tahu novel ini. Nama-nama tokohnya perlu dibaca keras, hehe. Maklum agak sulit.
BalasHapusLucky Club Casino Site, Promotions, Review | luckyclub.live
BalasHapusLucky Club Casino Review ➜ Sign up now and see ✚ 100% up to ₹8000 ☆ Welcome Bonus ✓ Fast withdrawals ✔️ Up to ₹2500 Match Bonus. luckyclub