Minggu, 27 Desember 2015

PTOLEMY’S GATE.




Penulis: Jonathan Stroud
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Editor: Dini Pandia
Terbit: Cetakan Keempat, Maret 2010

BLURB
Dua ribu tahun telah berlalu sejak jin Bartimaeus berada di puncak kejayaan--tak terkalahkan dalam pertempuran dan berteman dengan sang empu penyihir, Ptolemy. Sekarang, karena ia terperangkap di bumi dan diperlakukan seenaknya oleh masternya, Nathaniel, energi Bartimaeus memudar dengan cepat.
Sementara itu, di dunia bawah tanah London, Kitty Jones yang buron diam-diam melakukan riset tentang sihir dan demon. Semua mencapai puncaknya ketika Bartimaeus, Nathaniel, dan Kitty harus membongkar konspirasi mengerikan yang melibatkan para penyihir dan jin berkekuatan dahsyat, serta menghadapi ancaman paling berbahaya sepanjang sejarah ilmu sihir.
SINOPSIS.
Tiga tahun sudah semenjak kasus Golem berakhir, karir Nath menanjak naik. Dia menjabati Menteri Penerangan sekarang, sekaligus salah satu pejabat kesayangan Perdana Menteri (Well, wajar, sih, mengingat dua kudeta sebelumnya digagalkan Nath bersama Bartimaeus).
Krisis tengah menghimpit London. Perang kian berkobar di Kerajaan Inggris yang mana Nath terlibat dalam keputusan perang. Sebagai hasil dari keputusannya, banyak commoner yang diikutkan perang diketahui keadaannya. Memancing reaksi masyarakat berdomentrasi. Ditambah, semakin bertambah jumlah commoner yang kebal dalam ilmu sihir.
Karena kuasa serta kekuatannya, Nath memiliki banyak budak, termasuk Bartimaeus. Sayang, tidak seperti budak lain, Bartimaeus harus tetap tinggal di bumi. Ditahan oleh Nath selama dua tahun mengakibatkan rohnya rapuh. Ada alasan mengapa Nath terpaksa melakukannya, dia tak mau jika suatu saat Bartimaeus memiliki master baru dan membocorkan nama aslinya. Jenuh, jengkel, serta tenaga yang kian menipis, menjadikan Bartimaeus sebal pada Nath. Ditambah lagi, kesibukan nath tidak pernah memberi kesempatan bagi mereka berdua-setidaknya untuk Bartimaeus agar bisa ke Dunia Lain. Hingga Bartimaeus berwujud Kitty Jones saat pemanggilan-yang dilakukannya agar bisa memancing reaksi Nath-Nath tetap keukeuh, padahal Nath pun sebenarnya jengkel. Kitty yang dikiranya telah meninggal rupanya membuat Nath merasa bersalah.
Puncaknya, Bartimaeus menolak hadir setelah menyelesaikan tugas dari Nath. Hingga Imp suruhan Nath datang, Bartimaeus tetap bergeming. Sementara, Nath harus membuka kedok Mr. Hopskin yang masih misterius. Aroma kudeta terendus dan Nath yakin Mr. Hopskin ada hubungannya. Namun, jika Bartimaeus tidak menjalankan perintahnya, maka karier nath bisa saja hancur. Maka, Nath menjanjikan akan melepas Bartimaues ketika sosok di balik Mr. Hopskin terkuak. Sayang, si jin tidak bisa menjalanakan tugas. Dia nyaris saja tewas dalam misi tersebut, hingga Nath tak punya pilihan lain selain membebaskan Bartimaeus. Nath tidak berencana membebaskan Bartimaeus selamanya, hanya sementara. Celakanya, hanya sehari setelah pembebasan tersebut, Bartimaeus memiliki master baru.
Di sisi lain, Kitty Jones yang dikira telah tewas dalam insiden golem, ternyata selama ini bersembunyi seraya mempelajari ilmu sihir dan demon. Dibantu oleh seorang penyihir, Kitty melahap banyak buku tentang dunia sihir. Alhasil, di pemanggilan pertamanya, Bartimaeus resmi menjadi budaknya. Berbeda dengan motif para penyihir, Kitty memiliki tujuan lain dalam pemanggilan ini. Dia berharap, jin dan manusia diperlakukan sederajat, tidak ada lagi perbudakan demon yang telah ribuan tahun berlangsung. Maka, Kitty mengajak Bartimaeus mewujudkan mimpinya.
“Mustahil ada persamaan derajat antara manusia dan jin.” (231)
            Tentu saja Bartimaeus menolak. Selain tidak kemungkinannya benar-benar tidak ada, dia tidak melihat ada keuntungannya. Dalam sekejap, mimpi yang dibangun Kitty bertahun-tahun lenyap.
            Sementara Nath, tahu bahwa ada penyihir lain yang memanggil budaknya, Nathaniel kacau. Belum bisa menoleransi ketololannya membebaskan Bartimaeus, sebuah kejutan lagi mengganggunya, seorang commoner memberitahu--Nick Drew--bahwa Kitty Jones masih hidup. Dalam sekejap, Nath bisa menemukan Kitty. Lagi-lagi, mereka berdebat sebelum akhirnya Nath bisa atau lebih tepatnya mengajak Kitty ikut bersamanya untuk memenuhi undangan Makepiece.
            Di sinilah puncak dari segala masalah. Drama yang ditampilkan adalah eksprerimen besar Makepiece selama ini. Drama yang menjadi awal dan akhir menggulingkan pemerintahan. Ya, pemerintahan Devereaux dipecundangi dalam waktu singkat. Mereka dipaksa ikut andil atau harus mati. Makepiece dan Hopskin, keduanya memanggil banyak demon sebagai tindaklanjut rencana mereka. Bahkan, Nouda, demon berkekuatan nyaris sebanding dengan Ramuthra pun dipanggil.
            Ketika satu-persatu anggota penyihir dipaksa ikut dalam rencana mereka, Kitty dan Nath berbagi tugas. Nath harus mencari tongkat Gladstone yang dijaga oleh kekuatan sihir yang paling kuat. Dan Kitty, melakukan sesuatu yang tidak berani dilakukan penyihir manapun. Tindakan yang hanya pernah dilakukan Ptolemy. Yakni menyeberengi Dunia Lain, memanggil kembali Bartimaeus. Hanya karena tekad Kitty yang menyurupai masternya waktu itu, Ptolemy, maka Bartimaeus membantu Nath dan Kitty.
            Demon Nouda bukanlah demon yang mudah ditangani. Atas usul Kitty, Bartimaeus dan Nath menyatukan diri. Namun, tongkat Gladstone ternyata belum bisa mengalahkan Nouda kecuali tongkat itu harus dipatahkan dan mengorbankan segalanya. Demi mengembalikan kekacauan yang telah memorak-porandakan kota London, Bartimaeus dan Nath harus rela mengorbankan nyawa mereka berdua.
***
REVIEW
            Huuuaaa!!! Akhirnya sampai juga di titik akhir perjuangan Nath bersama Bartimaeus. (Saya akui, mungkin sayalah orang yang paling telat mencicipi kerennya novel ini >_< )
            Akhirnya terjawab siapa Hopskin. Sosoknya yang penuh rahasia di novel The Golem’s Eye memang menimbulkan pertanyaan banyak. Hopskin dan Makepeace saling bekerjasama, tetapi otak semuanya adalah si dramawan Makepiece. Saya memang curiga dengan orang ini, tetapi saya tidak bisa menebak peran sebenarnya. >_<
            Di novel ini, penulis menambahkan bagian tentang Ptolemy. Berkat bagian ini, segala teka-teki seperti mengapa Bartimaeus sering berwujud anak laki-laki Mesir terjawab sudah. Dan, ikatan seperti apa hingga Bartimaeus begitu menyanjung-nyanjung sosok Ptolemy. Mungkin karena bagian Ptolemy inilah hingga petualangan Nath dan Bartimaeus agak berkurang menurut saya, hingga rasanya hanya sedikit bagian yang mendebarkan. Selain penghancuran pemerintahan, saat-saat Bartimaeus nyaris tewas adalah keadaan paling mendebarkan, ya meski saya yakin kalau Bartimaeus tidak akan tewas, sih. Walaupun demikian, novel ini cukup seru, kok.
Ada yang berbeda dari karakter Nath di sini. Oke, Nath tetaplah penyihir keras kepala, congkak serta master yang menyebalkan bagi Bartimaeus, tetapi segala sifat menyebalkannya lebih terkontrol dan tidak meledak-ledak. Beban tugas yang ditanggungnya menjadikan Nath sedikit rapuh. Namun, dengan segala kerapuhan yang terkontrol, Nath menjelma menjadi pemuda yang keren dengan caranya sendiri. Saya jatuh cinta dengan Nath, untuk pertama kalinya. Bahkan, ketika saat paling jengkel pada Bartimeaus, entah kenapa dia malah terlihat makin keren di kepala saya. Padahal, saat menjabat sebagai asisten Kepala Departemen Urusan Dalam Negeri, saya luar biasa gondok dengannya.
Dari keseluruhan apa yang dilakukan Nath di dalam cerita, saya suka bagian ketika dia menemui Mrs. Lutyens, gurunya terdahulu.
            “Aku hanya tidak memiliki kesempatan, dulu, untuk berterima kasih padamu.”
            “Kau salah mengerti tentang dirimu sendiri. Anak laki-laki kecil itulah yang berterima kasih padaku, dan kau bukan dirinya lagi. Kau tidak berbicara sebagai dirinya.”
            Seolah kalimat itu juga untuk saya ketika Nath tertohok. Sukses untuk Jonathan Stroud yang telah mengembalikan kembali Nath ke jalan yang lurus, yang membuat saya harus mengidolakannya.
Secara keseluruhan, novel ini sangat direkomendasikan untuk dibaca. Dua typo yang saya temukan bukanlah masalah berarti. Toh, segala kekonyolan serta humor-humor Bartimaeus tidak berkurang sedikitpun.
Tak banyak yang saya komentari tentang novel ini. Mungkin bagian akhir kali ya. Saat Nath di detik-detik terakhir pertempuran membebaskan Bartimaeus. Seolah saya bisa paham perasaan Bartimaeus. Tidak susah menebaknya, karena apa yang dirasakannya sama persis ketika dia harus menerima hadiah terakhir Ptolemy. Ya, bersama selama bertahun-tahun, mana mungkin Bartimaeus tidak sedih. Iya, kan? Walaupun Nath adalah master yang sombong, tetapi keduanya cocok. Ah, saya sedih di bagian ini. Apalagi ketika Kitty kembali ke gudang tempat terakhir Barimaeus dan Nath bertarung. Tentang janji mereka yang tidak tertepati.
 “Sebegitu saja janji kalian,” 
Sebelum menutup review ini, kisah yang paling saya sukai, anehnya adalah interaksi Kitty dan Nath. Jelas, kalau Nath suka dengan Kitty, meski semuanya itu baru dieksplor menjelang ending.
“Pakai mantelmu. Kau basah kuyup.”
“Memangnya kau peduli?”
Astaga, percakapan singkat ini seolah menyita seluruh perhatian saya. Saya suka bagian itu. Manis dan mungkin romantis. ^_^

Meski endingnya di luar ekspektasi saya. Meski Nath meninggal, saya tetap suka dengan novel fantasy ini.  
***

2 komentar:

  1. Saya lebih telat lagi nih baru tahu novel ini. Nama-nama tokohnya perlu dibaca keras, hehe. Maklum agak sulit.

    BalasHapus
  2. Lucky Club Casino Site, Promotions, Review | luckyclub.live
    Lucky Club Casino Review ➜ Sign up now and see ✚ 100% up to ₹8000 ☆ Welcome Bonus ✓ Fast withdrawals ✔️ Up to ₹2500 Match Bonus. luckyclub

    BalasHapus